Saturday, October 13, 2018

5 Cara Mudah Memulai Bullet Journal




Bullet Journal sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas. Bullet Journal juga bisa menjadi partner setia bagi kamu yang suka 'lupaan'. Ukuran buku yang kecil memudahkan kita untuk membawanya.

Baca juga: Perkenalan Bullet Journal Indonesia: Kenapa Harus Memulai ?

Memulai Bullet Journal itu tidak susah kok. Kamu hanya perlu niat dan keseriusan untuk memperbaiki keseharian kamu.


5 CARA MEMULAI BULLET JOURNAL


1.  Membeli Buku Dotted 


Ciri khas bullet journal adalah lembaran buku yang berisi titik-titik. Umumnya para bujoist (bullet journalist) menggunakan buku berjenis leuchtturm 1917 atau Moleskine. Buku Bullet Journal tidak seperti buku biasa. Lembar buku lebih tebal seperti kertas gambar.

Di Indonesia buku seperti Lechtturm dan Moleskine jarang ditemukan di toko buku.
Saya memang menemukannya di online, tapi harganya lumayan mahal sekitar Rp 250.000.
Jadinya saya membeli buku custom di online. Harganya hanya sekitar Rp 100.000.





2. Menyiapkan peralatan tulis 


Membuat bullet journal membutuhkan peratalan tulis yang cukup bervariasi. Untuk pemula, kamu bisa menyiapkan peralatan tulis seperti :

  • Penggaris
  • Pulpen
  • Penghapus
  • Drawing pen
  • Pensil warna
  • Stabilo

Untuk mempercantik bullet journal, kamu bisa membeli  stabilo berwarna warni. Biasanya saya membeli stabilo warna-warni sesuai dengan tema bullet journal.

Baca juga : 6 Alat Tulis Bullet Journal Indonesia

Sebagai contoh bulan Oktober adalah tema Halloween. Saya membeli stabilo warna orange, kuning, merah, dan coklat untuk menggambar. Kamu tidak harus membeli peralatan tulis yang mahal-mahal kok untuk mempercantik bullet journal.

3. Memulai Dari Index 


Di lembar pertama, kamu bisa menuliskan index. Index itu seperti daftar isi. Kita bisa dengan mudah membuka sesuatu dengan menuliskan nomor halaman di index.

Setiap kamu menulis hal baru di bullet journal, jangan lupa tambahkan nomor halaman di ujung bawah ya. Lalu, daftarkan nomor halaman di index.




4. Buatlah 'Kunci'


Di lembar kedua, kamu bisa memutuskan 'kunci' yang kamu gunakan untuk perencanaan. 'Kunci' di Bullet Journal disebut juga dengan simbol.

Untuk apa sih simbol itu ?

Simbol digunakan untuk menandai perencanaan yang disebut dengan 'tugas', 'acara', 'catatan', 'prioritas', dan sebagainya. Bahkan kamu bisa menggunakan simbol untuk menandakan bahwa tugas sudah selesai, batal, atau pindah jadwal.

Ada bermacam-macam simbol yang saya pakai di Bullet Journal :

  • Simbol kotak        =  tugas
  • Simbok strip         =  catatan tambahan
  • Simbol bintang     =  tugas prioritas
  • Simbol lingkaran  =  acara
  • Simbol segitiga     =  janji
  • Simbol tanda seru = tenggat waktu
Jika perencanaan telah selesai dilakukan atau mengalami perubahan, kamu bisa memakai simbol :
  • Simbol slash             = selesai
  • Simbol silang            = dibatalkan
  • Simbol    '>'               = pindah jadwal

5. Tambahkan Planner


Di dalam Bullet Journal, terdapat 3 jenis planner yang bisa kamu buat :
  • Monthly log. Perencanaan bulanan berbentuk kalender.
  • Daily log. Perencanaan sehari-hari yang ditulis secara mingguan.
  • Future log. Perencaan yang dituliskan untuk diluar bulan terkait.
MONTHLY LOG

Daily Log
By: 
Future Log
By: Pinterest.com
Kalau kamu sudah membuat planner, maka saatnya kamu untuk doodle! Gambar dan warnai hal-hal yang kamu sukai untuk mempercantik bullet journalmu.





No comments:

Post a Comment