Friday, August 17, 2018

"Donor Sekarang" : Pengalaman Donor Darah dengan Palang Merah Indonesia

donor darah
Sumber Gambar : http://www.pancabudi.com/CSR-Detail-Panca-Budi-Id.aspx?pCSR=Donor-Darah-Di-Mall-Daan-Mogot&pCSRNum=23


Saya baru merasakan yang namanya donor darah setelah hidup selama 22 tahun. Dari dulu saya memang kepo yang namanya donor darah. Kampus saya beberapa kali mendatangkan PMI (Palang Merah Indonesia) untuk mempersilahkan mahasiswa yang mau mendonorkan darah.
Tapi, saya terus melewatkannya.

Saya takut merasakan sakit. Saya juga ngeri melihat jarum donor darah yang besar. Berbeda dengan jarum suntik vaksin yang sangat tipis dan kecil. Ditambah lagi saya pesimis terhadap kondisi badan saya yang sering kurang tidur, suka pusing, dan sering telat makan.

Kemarin saat saya sedang berjalan-jalan di Daan Mogot Mall, ada sebuah bus Palang Merah Indonesia terparkir di depan mall dengan tulisan yang sangat besar "DONOR SEKARANG". 
Ayah saya sangat antusias dan langsung mengajak untuk donor darah. Ayah saya memang sudah beberapa kali melakukan donor darah.

Entah kenapa saya langsung berkata "mau" untuk mendonorkan darah. Mungkin karena ada orang tua yang menemai kali ya? Jadi, ada perasaan aman dan nyaman. 

Dengan modal nekat, saya mengisi formulir dan menyerahkannya pada petugas PMI. 
Sekitar 10 menit kemudian, nama saya dipanggil untuk melakukan pengecekan pertama, yaitu tensi. 
Tensi saya 100/70. Petugas mengatakan bahwa tensi saya cukup rendah, tapi masih bisa untuk mendonorkan. Saya dipersilahkan untuk kesamping untuk pengecekan selanjutnya.

Baca juga: 5 Manfaat Donor Darah

Pengecekan kedua adalah pengecekan Hemogoblin atau HB. Jari saya ditusuk kecil dengan sebuah alat pena jarum (lancet) hingga berdarah, lalu darah tersebut ditenggelamkan di dalam cairan berwarna biru. Rasanya tidak sakit kok ternyata. Cuma kaget saja. 

Saya sebenarnya tidak terlalu mengerti proses pengecekan tersebut. Tapi yang saya tahu, kalau darah kita tidak tenggelam dalam cairan biru, maka HB kita rendah. Kita tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah.

Setelah pengecekan HB, petugas Palang Merah Indonesia akan mengecek golongan darah kita. Golongan darah saya adalah O dengan rhesus + (positif). Saya pun dinyatakan lolos tes dan diminta untuk menunggu giliran mendonorkan darah.

Sekitar 20 menit kemudian, saya dipanggil untuk memasuki bus. Didalam ada empat buah kursi malas dengan dua orang petugas diantaranya. Dengan perasaan sedikit tegang, saya bersandar di kursi malas. Petugas Palang Merah Indonesia mengambil kantung darah baru yang sudah satu set dengan jarumnya.

Saya diminta untuk mengepalkan tangan dengan ibu jari di dalam kepalan. Petugas mencari letak vena saya. Ketika sudah ditemukan, jarum disiapkan petugas. Saya diminta untuk tarik nafas dan ditusuklah jarum pada lengan saya. 

donor darah


Rasanya Donor Darah

Jelas sakit. Karena sebuah jarum menembus kulit kita. Tapi, sakit yang dirasakan tidak ada apa-apanya dibandingkan orang yang setiap hari ditusuk jarum di rumah sakit loh. Sakit yang dirasakan juga hanya sebentar. Setelah darah mengalir, saya tidak merasakan apa-apa. Petugas memberi saya sebuah pompa. Dia menyuruh saya menekan pompa itu secara perlahan. Katanya supaya aliran darah saya bisa lancar.

Saya melihat darah saya mengalir mengisi kantong darah. Petugas mengatakan darah saya diambil sebanyak 350cc. Kantong darah diletakan diatas mesin yang seperti timbangan. Mesin itu berbunyi ketika berat kantong sudah mencapai 350cc. 

Tidak beberapa lama kemudian, mesin itu berbunyi. Saya terkejut. Kok sangat cepat? Malah tidak sampai 15 menit rasanya. Petugas segera mematikan mesin dan menyumbatkan selang dengan semacam gunting. Saat jarum ditarik dari lengan, saya merasakan sakit yang kedua kalinya. Setelah itu, selesailah sudah.

Sehat Secara Batin dan Fisik

Secara batin, ada rasa kebanggaan di dalam hati karena telah meyumbangkan darah bagi yang membutuhkan. Selain itu, ada rasa senang karena akan dilimpahi berkat akibat menolong sesama. Secara fisik, badan terasa segar. Karena kita bagaikan membuang darah kotor dan badan kita memproduksi darah baru. Masih banyak lagi manfaat donor darah bagi diri kita sendiri loh!

Untuk awal mendonor mungkin badan akan terasa lemas seperti saya. Tapi, itu gejala yang wajar. Tubuh akan mereproduksi darah secara sempurna dalam kurun waktu 3 bulan. Makanya kita baru boleh mendonor lagi setelah 3 bulan.
Ayah saya mengatakan, orang sakit di Indonesia itu sangat banyak. Bahkan darah yang kita sumbangkan saja belum tentu cocok dengan orang yang membutuhkan. Makanya, sampai sekarang PMI masih terus berkeliling untuk mencari pendonor darah sebanyak mungkin. 
Sangat banyak orang yang membutuhkan darah. Siapa tahu darah kita berguna dan cocok untuk orang yang membutuhkan. Selagi masih sehat, tidak salahnya mendorokan darah.

Setelah mendonorkan darah saya mengucapkan "semoga darah saya berguna untuk orang yang membutuhkan".




No comments:

Post a Comment